Kata-Kata Dan Amal Nyata


Banyak orang yang suka dengan debat dan terlelap dalam proses dealektika, kata-kata yang hampir tak berujung. Ide Besar yang terus diikuti lagi dengan Ide Besar. Sebenarnya Ide Besar bukan merupakan kesalahan, malah sebuah keharusan untuk dimiliki seseorang apalagi sebuah lembaga/organisasi. Yang jadi masalah adalah ketika Ide Besar ini hanya terhenti dalam sebuah ide, dan malah digunakan untuk mereduksi ide orang lain. Sekarang zaman dengan pembuktian nyata, sehingga ide dan kata-kata  sangat melekat tak terpisahkan. Sebagaimana juga iman selalu disandingkan dengan amal shaleh.

Menurut Prof. DR. Muhammad Badi’, Mursyid Ikhwanul Muslimin. Sikap manusia memadukan kata-kata dengan amal nyata ada tiga kelompok:

Kelompok pertama: Manusia yang menindaklanjuti kata-kata dengan kata-kata. Ia berhenti sampai kata-kata dan tak berbuat apa-apa….

Kelompok kedua: Ada pula yang menindaklanjuti kata-kata dengan amal nyata. Ini adalah kebanyakan manusia…

Kelompok ketiga: Ada yang menindaklanjuti amal nyata dengan amal nyata yang lain, dan tidak ada kesempatan untuk menebar kata-kata. Ini langka…

Prof. DR. M. Badi’ menasihati, “Bekerjalah kalian dalam diam. Ikhlaskan amal kalian. Kerjakan kebajikan. Niscaya kalian akan menjadi orang-orang yang berbahagia…”

Gambar

Sehingga kesimpulan terakhir kita adalah : Kerja, Kerja dan Kerja. Memberikan Mamfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW bersabda : “Khairun naas  anfa ‘uhum linnaas.” Yang artinya adalah: sebaik-baik manusia adalah siapa yang paling banyak manfaat bagi orang lain.

Sayyid Quthb berkata :  Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Tapi orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar.

Sayyid Quthb di akhir hidupnya memberikan wejangan yang berharga untuk kita. Ia berkata, “Kebahagiaan yang sesungguhnya saya rasakan bukan terjadi ketika saya menerima sesuatu dari orang lain, tapi ketika saya memberikan sesuatu kepada orang lain.”

Ketika memberikan sesuatu kepada orang lain secara rela dan semata-mata ingin menolongnya. Kita akan merasakan ketenteraman dan kebahagiaan dalam waktu yang lama. Kita merasa puas karena telah menjadi orang yang berguna bagi orang lain.

Terus Bekerja dan Memberikan Mamfaat untuk Orang Lain. 

About aviv

Pemerhati Sosial Politik Keagamaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, H. Muhammad Afif Bizri, SHI, SH, M.Hum, lahir di Kandangan pada 12 Oktober 1981. Menimba ilmu sejak TK sampai MTsN di Kota Kandangan, lalu melanjutkan di Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Martapura lulus tahun 2000 lalu Kuliah S1 dan S2 di Malang, Jawa Timur. Sejak dari awal suka berkecimpung dalam dunia organisasi, semasa SD - MTsN aktif di OSIS dan Pramuka. Mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 1996 di Cibubur, Wakil Ketua OSIS ketika MTsN, dan pengurus inti di OSIS ketika dijenjang aliyah. Ketika Mahasiswa sempat aktif di beberapa organisasi seperti LDK, SKI, BEM Universitas, Senat, PAHAM dan KAMMI. Sekarang menjadi Abdi Negara dan Masyarakat di Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berdomisili di Hulu Sungai Selatan, Kal Sel menikah dengan seorang perempuan bernama Mahmudach, S.ST. Bersama sama merajut tali kehidupan menuju Ridha Ilahy. Sekrang sudah dikarunia 4 orang anak, Muhammad Faiz Al Fatih, Muhammad Aqsha Ash Shiddiq, Muhammad Thoriq Az Ziyad dan Muhammad Hammas Al Izzat Lihat semua pos milik aviv

Tinggalkan komentar