Nenek Penjual Opak


Photo-0190
Ketika mampir ke Puskesmas Kandangan saya bertemu dengan nenek penjual opak ini. Setiap kali saya bertemu dengan orang yang sudah lanjut usia namun masih semangat untuk mencari nafkah, maka terasa terenyuh dan sekaligus mandapatkan suntikan motivasi baru.
Melihat wajah nenek yang sumringah dan dibalut dengan senyum seraya saya bertanya “barapaan opaknya ni ?” jar nenek “saribu sabuting”. “Ulun nukar sapuluh ni ae, tapi bungkus lima-lima”  lanjutku.
Ternyata nenenk ini berasal dari Patigan, Amawang, Kec, Kandangan, Kab. HSS. Kal Sel. Ujar si nenek setiap harinya beliau mampu membawa opak sebanyak 200 opak, yang disusun dengan rapi dalam plastik besar dan diletakkan dibelakang sepeda ontel beliau. Jar belaiu cuma anaknya yang bisa menyususn opak dengan rapi sehingga bisa mencapai jumlah 200 an.
Yang saya suka dari opak kandangan adalah renyah dan rasa manis gula merahnya, dan ini yang menjadi memorial di masa masih anak-anak.
Photo-0188
Yang harus kita ambil dari cuplikan ini adalah Semangat Mencari Nafkah.
———————————————–
Opak dalah salah satu cemilan populer di kalangan masyarakat. Walaupun tidak sepopuler dodol, lamang, wajik dll.  Dengan bahan utama berupa tepung beras, opak mengandung banyak karbohidrat. Opak bisa dikategorikan sebagai ‘kerupuk’. Namun, pembuatannya berbeda dengan kerupuk pada umumnya.
 Jika kerupuk biasa dimatangkan dengan cara digoreng, opak dimasak dengan dibakar. Adonan opak yang berupa campuran tepung beras dengan gula dan garam dibentuk lingkaran dengan ukuran tertentu. Selanjutnya, adonan diselipkan pada sebilah bambu dan didekatkan ke hawu (tungku dari tanah liat/semen) sehingga adonan menjadi mekar.
Dan setelah itu dilelehkan dengan gula merah panas yang sudah dicairkan

 

About aviv

Pemerhati Sosial Politik Keagamaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, H. Muhammad Afif Bizri, SHI, SH, M.Hum, lahir di Kandangan pada 12 Oktober 1981. Menimba ilmu sejak TK sampai MTsN di Kota Kandangan, lalu melanjutkan di Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Martapura lulus tahun 2000 lalu Kuliah S1 dan S2 di Malang, Jawa Timur. Sejak dari awal suka berkecimpung dalam dunia organisasi, semasa SD - MTsN aktif di OSIS dan Pramuka. Mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 1996 di Cibubur, Wakil Ketua OSIS ketika MTsN, dan pengurus inti di OSIS ketika dijenjang aliyah. Ketika Mahasiswa sempat aktif di beberapa organisasi seperti LDK, SKI, BEM Universitas, Senat, PAHAM dan KAMMI. Sekarang menjadi Abdi Negara dan Masyarakat di Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berdomisili di Hulu Sungai Selatan, Kal Sel menikah dengan seorang perempuan bernama Mahmudach, S.ST. Bersama sama merajut tali kehidupan menuju Ridha Ilahy. Sekrang sudah dikarunia 4 orang anak, Muhammad Faiz Al Fatih, Muhammad Aqsha Ash Shiddiq, Muhammad Thoriq Az Ziyad dan Muhammad Hammas Al Izzat Lihat semua pos milik aviv

Tinggalkan komentar