Si Anggrek


Kata istri  “inilah sisi feminim-nya diri saya”, suka berkebun, menanam dan bunga ; salah satunya adalah si anggrek. Sebenarnya bukan sekedar anggrek, karena semua tanaman, bunga dll yang ada di rumah, hampir semua adalah hasil tanaman dan perawatan diriku.

Saya menyukai segala sesuatu yang berproses, mulai dari kecil, tumbuh, besar berkembang, akhirnya berproduksi (hasil/bunga) dan sampai bertambah banyak (berkembang biak). Dan saya paling suka memulai segala sesuatunya dari yang paling awal, dari yang paling bawah —- sehingga saya lebih suka menanam dari awal / kecil.

Namun dari proses panjang yang ada, maka ketika berbunga dan bertambah. Disinilah letak kebahagiannya sebuah proses. Sehingga dalam tulisan ini saya akan sedikit berbagi tentang kebahagiaan itu. Gambar yang saya tapilkan adalah gambar anggrek yang ada dirumah dan berbunga setelah dirawat.

Tentu semua orang kenal dengan si anggrek, namun secara lebih dekat saya malah baru saja tertarik dan mulai menyenanginya. Mulai mencoba merawat, menanam, memperbanyak, me repotting, dan menikmati segala proses panjang dari pertumbuhannya sampai berbunga. Kesenangan ini dimulai sekitar bulan april 2013 kemarin.

Walaupun sebenarnya ketika tahun 2011 an saya pernah merawat jenis anggrek merpati (salah satu jenis anggrek yang banyak kita lihat di pohonan pinggiran jalan, bunganya kecil putih, banyak, dan berbau harum. Penyebarannya sangat luas, mudah dan banyak, sehingga menjadi anggrek yang hampir tak punya nilai). Sampai sekarang anggrek ini masih ada, tapi kurang subur karena beberapa kali saya pindah tempat dan media tanamnya, tapi tetap aja dia berbunga walaupun sedikit  — anggrek merpati ini biasanya berbunga ketika ada perubahan cuaca yang drastic dari panas ke hujan.   

April 2013, dimulai dari membeli beberapa macam  anggrek dari jenis Dendrobium dimulailah kesukaan ini. Kata penjualnya jenis inilah yang paling mudah perawatannya sehingga untuk pemula, lebih baik belajar dari jenis ini.

Semenjak itulah sampai beberapa bulan, kalau ada waktu luang dan senggang saya sempatkan untuk melihat perkembangan anggrek. Karena rumah dan halaman rumah tidak luas, malah sangat terbatas. akhirnya si anggrek hanya berada di pinggiran rumah bahkan di belakang rumah,  apalagi rumah saya menghadap matahari ketika siang, sehinnga terik matahari siang langsung mengena tanaman. Untuk sementara ini si anggrek saya kumpulkan di dua sisi pojok belakang rumah. Di salah satu pojok saya sediakan sebatang pohon yang sudah mati untuk menjadi tempat / media tanam beberapa anggrek.

Bulan oktober ini menjadi bulan yang luar biasa, karena hampir semua (tidak semua siih) anggrek yang ada dirumah berbunga. Salah satunya adalah anggrek yang pertama kali di beli “Dendrobium”. Ini penampakannya :

 Gambar

Dendrobium hybrid merupakan jenis anggrek yang paling banyak dipasaran, karena bunganya warna-warni, cerah, besar dan sangat menarik, serta juga mudah di rawat. Dendrobium hybrid merupakan jenis anggrek hasil persilangan, sehinngga warna bunganya dapat diatur secara silang.  Kebanyakan orang mungkin akan lebih menyenangi Dendrobium hybrid, karena sebagai tanaman hias dia sangat cocok. Namun bagi orang pecinta anggrek maka akan lebih suka anggrek hutan asli atau yang lazim disebut anggrek spesies. Lebih mahal, lebih susah untuk membungakannya dan kadang ukurannya juga kecil, tapi juga ada kok yang besar. Anggrek spesies tentu sangat beragam, dan perlu kita ketahui bahwa Kalimantan menjadi salah satu wilayah anggrek spesies yang subur.

Dendrobium hybrid  ku yang warna kuning :

Gambar

Dendrobium hybrid  ku yang warna ungu tua :

Gambar

Nih kita lihat Dendrobium Secundum – (Anggrek spesies ) yang juga berbungan bulan oktober ini di rumah : 

 Gambar

Dendrobium Secundum – (Anggrek spesies ) Anggrek jenis ini termasuk rajn berbunga. Walaupun daerah penyebaranya cukup luas dari sumatera hingga Indonesia Timur, bahkan banyak dijumpai di Peninsular, Malaysia, Vietnam.  Awalnya berbunga,  saya kira yang keluar dari batangnya itu bukan bunga, lama kelamaan eehh itu bunga , cukup  banyak dan indah.

Nah kalo ini Anggrek spesies  asli Kalimantan, Ambulum, cekidot mas bro :

Gambar

 Ambulum (Anggrek spesies) atau anggrek kantong semar, adalah salah satu species anggrek khas Kalimantan. Ini anggrek yang cukup mudah untuk di tanam (bahkan hampir seperti gaya stek batang aja bisa). Dari percobaan saya,  batang-batangnya yang sudah panjang dan ada keluar akar, maka saya potong beberapa batang dan disediakan medianya. Dan hasilnya saya punya dua bibit baru jenis ambulum ini. Namun sayang secara pertumbuhan anggrek jenis ini lumayan lambat (subyektif sihh).

Coelogyne Pandurata (Anggrek spesies ) khas Kalimantan ini menjadi salah satu anggrek kesukaan saya, sayang baru memiliki sato pohon. Rencananya sih mau saya bagi, menjadi dua atau tiga (direpoting), namun takut kalo mati, dan terganggu perkembangannya. Ayo lihat . . .

Gambar   

Gambar

Foto ini merupakan ketika masih belum mekar.

Coelogyne Pandurata (Anggrek spesies ) salah satu anggrek alam Kalimantan. Tanaman dan daunnya termasuk  lumayan besar. Dan ternyata bunganya juga besar, banyak serta bau harum (mirip bau anggrek merpati)

Dan beberapa hari ini, setelah saya cek, ada beberapa anggrek lagi yang mau berbunga. Mudah-mudahan dalam kesempatan lain akan saya up load foto-foto bungnya.

Dendrobium hybrid yang masih kuncup (kita tunggu aja apa warnanya) saya juga belum tau :

Gambar

Nah kalo ini salah satu anggrek hutan yang juga lagi mengeluarkan cabang calon bunga, mudah-mudahan bisa mekar :

Gambar

Semuanya berproses, itulah hukum alam. Nikmati aja prosesnya, sehinnga keberhasilan itu menjadi sempurna untuk dinikmati. 

Bahkan Agama kita, Islam ; boleh dikatakan agama proses, yaitu agama yang lebih menghargai proses daripada hasil. Bahkan dalam Islam, kita hanya dituntut untuk menjalani proses secara baik dan benar, sedangkan hasil tak perlu kita pusingkan karena urusan Allah. Kita hanya diminta percaya, bahwa setiap pekerjaan baik yang dilakukan dengan benar akan memperoleh hasil akhir yang baik.

Selamat menikmati kawan.

About aviv

Pemerhati Sosial Politik Keagamaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, H. Muhammad Afif Bizri, SHI, SH, M.Hum, lahir di Kandangan pada 12 Oktober 1981. Menimba ilmu sejak TK sampai MTsN di Kota Kandangan, lalu melanjutkan di Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Martapura lulus tahun 2000 lalu Kuliah S1 dan S2 di Malang, Jawa Timur. Sejak dari awal suka berkecimpung dalam dunia organisasi, semasa SD - MTsN aktif di OSIS dan Pramuka. Mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 1996 di Cibubur, Wakil Ketua OSIS ketika MTsN, dan pengurus inti di OSIS ketika dijenjang aliyah. Ketika Mahasiswa sempat aktif di beberapa organisasi seperti LDK, SKI, BEM Universitas, Senat, PAHAM dan KAMMI. Sekarang menjadi Abdi Negara dan Masyarakat di Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berdomisili di Hulu Sungai Selatan, Kal Sel menikah dengan seorang perempuan bernama Mahmudach, S.ST. Bersama sama merajut tali kehidupan menuju Ridha Ilahy. Sekrang sudah dikarunia 4 orang anak, Muhammad Faiz Al Fatih, Muhammad Aqsha Ash Shiddiq, Muhammad Thoriq Az Ziyad dan Muhammad Hammas Al Izzat Lihat semua pos milik aviv

Tinggalkan komentar