“KAMMI Barabai Kirim Surat Ke SBY”


Aksi Solidaritas Mesir

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Barabai

Tentang Tragedi Kemanusiaan di Mesir

“KAMMI Barabai Kirim Surat Ke SBY”

Barabai, South Borneo, KAMMI bersama elemen masyarakat membaur menjadi satu dan mendukung prinsip-prinsip kemanusiaan serta demokrasi. Jum’at (23/8) di Masjid Agung, Kota Barabai, ketika para jama’ah shalat jum’at keluar Masjid, maka para aktifis KAMMI mulai membentangkan kain putih yang nantinya digunakan untuk menulis rasa solidaritas bagi rakyat Mesir serta pesan kepada pemerintah Indonesia. Kain yang nantinya akan dikirimkan langsung kepada Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono tentunya menjadi tanda bahwa  masyarakat mendesak  Presiden  SBY  untuk  melakukan  upaya-upaya  konkrit  untuk melakukan perdamaian dunia , serta mengutuk keras tindakan biadab / pembantaian massa demonstrasi damai oleh Militer Mesir.

Gambar

Gambar

Jar urang tuha jangan kada ingat lawan perjuangan kita bahari, maka jangan kada ingat jua lawan hutang budi kita lawan bangsa Mesir ” // Jangan lupakan perjuangan, Jangan Lupakan Hutang BUdi Sejarah kita kepada Mesir

Apalagi Kudeta pasti akan bertentangan keras dengan prinsip demokrasi. Setiap negara yang menganut sistem demokrasi sudah seharusnya bertanggung jawab karena telah membiarkan kudeta ini terjadi bahkan berlanjut sampai pembantaian rakyat Mesir oleh militer Mesir. Termasuk Indonesia dan Presiden SBY yang terkesan belum bisa berbuat apa-apa untuk membantu saudara kita di Mesir. Apalagi Indonesia merupakan Negara Muslim Demokratis terbesar di Dunia.

Gambar

Negara kita ini berhutang banyak kepada Mesir karena salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Ketika yang terjadi di Mesir sekarang bukan hanya sekedar kudeta bahkan menjadi tragedi kemanusiaan Mesir,

Dalam dokumen tertulis “Jauh di Mata Dekat di Hati, Catatan Hubungan Bilateral Indonesia-Mesir 1945-2009”, tertulis bahwa Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan sekaligus kemerdekaan RI, baik secara de facto maupun de jure. Ketika rakyat Mesir  mengetahui  bahwa  Indonesia  telah  mendapatkan  kemerdekaannya,  mereka  tak henti-hentinya untuk menggalang opini umum lewat pemberitaan media lokal, baik yang ada di Indonesia maupun di Mesir. Dengan kontribusi Mesir inilah setidaknya kita bisa menikmati kemerdekaan bangsa ini. Dan setidaknya pula, karena peran Mesirlah kita bisa memperingati Kemerdekaan kita besok hari (17 Agustus).

Dan yang terjadi di Mesir bukan sekedar Kudeta, tapi juga Tragedi Kemanusiaan. Pembantaian terjadi terhadap rakyat tanpa senjata. Tanggal 8 Juli 2013 sekitar 42 demonstran anti kudeta (pro Mursi) tewas dan 332 demonstran luka-luka akibat serangan militer Mesir ketika shalat subuh. Tanggal 27 Juli 2013 sekitar 120 pendukung Mursi meninggal dan  1000 lebih luka-luka akibat ditembaki secara brutal oleh pihak keamanan Mesir (Sumber: Aljazeera) Dan kemaren, 14  Agustus, hanya dalam waktu tak lebih dari 8 jam, pasukan kemanan dan militer Mesir ‘berhasil’ membunuh lebih dari 3.000 rakyat Mesir.

Gambar

Aksi Solidaritas ini diisi dengan pameran foto-foto Tragedi Kemanusiaan, pengumpulan dukungan dan tanda tangan, orasi, pembagian selebaran serta diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap doa.

Dengan mengangkat symbol Rabia (Empat Jari) symbol perlawanan dan persatuanumat muslim  Internasiona, KAMMI Mengajak kepada seluruh  kaum muslimin untuk memberikan solidaritasnya kepada rakyat Mesir, baik berupa dana/materi, masukan, penyebaran informasi secara massif  termasuk di dunia maya, dan minimal mendoakan keselamatan kaum muslimin di Mesir.

Semoga Allah SWT memudahkan urusan  dan memberkahi kehidupan kita.

About aviv

Pemerhati Sosial Politik Keagamaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, H. Muhammad Afif Bizri, SHI, SH, M.Hum, lahir di Kandangan pada 12 Oktober 1981. Menimba ilmu sejak TK sampai MTsN di Kota Kandangan, lalu melanjutkan di Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Martapura lulus tahun 2000 lalu Kuliah S1 dan S2 di Malang, Jawa Timur. Sejak dari awal suka berkecimpung dalam dunia organisasi, semasa SD - MTsN aktif di OSIS dan Pramuka. Mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 1996 di Cibubur, Wakil Ketua OSIS ketika MTsN, dan pengurus inti di OSIS ketika dijenjang aliyah. Ketika Mahasiswa sempat aktif di beberapa organisasi seperti LDK, SKI, BEM Universitas, Senat, PAHAM dan KAMMI. Sekarang menjadi Abdi Negara dan Masyarakat di Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berdomisili di Hulu Sungai Selatan, Kal Sel menikah dengan seorang perempuan bernama Mahmudach, S.ST. Bersama sama merajut tali kehidupan menuju Ridha Ilahy. Sekrang sudah dikarunia 4 orang anak, Muhammad Faiz Al Fatih, Muhammad Aqsha Ash Shiddiq, Muhammad Thoriq Az Ziyad dan Muhammad Hammas Al Izzat Lihat semua pos milik aviv

Tinggalkan komentar