Membangun Mimpi KAMMI Barabai


KREDO GERAKAN

Kami adalah orang-orang yang berpikir dan berkendak merdeka. Tidak ada satu orang pun yang bisa memaksa kami bertindak. Kami hanya bertindak atas dasar pemahaman, bukan taklid, serta atas dasar keikhlasan, bukan mencari pujian atau kedudukan.

Kami adalah orang-orang pemberani. Hanyalah Allah yang kami takuti. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa menggentarkan hati kami, atau membuat kami tertunduk apalagi takluk kepadanya. Tiada yang kami takuti, kecuali ketakutan kepada selain-Nya.

Kami adalah para petarung sejati. Atas nama al-haq kami bertempur, sampai tidak ada lagi fitnah di muka bumi ini. Kami bukan golongan orang yang melarikan diri dari medan pertempuran atau orang-orang yang enggan pergi berjihad. Kami akan memenangkan setiap pertarungan dengan menegakkan prinsip-prinsip Islam.

Kami adalah penghitung risiko yang cermat, tetapi kami bukanlah orang-orang yang takut mengambil risiko. Syahid adalah kemuliaan dan cita-cita tertinggi kami. Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini ke mana pun perginya, menjadi pembangunnya yang paling tekun, menjadi penyebarnya yang paling agresif, serta penegaknya yang paling kokoh.

Kami adalah orang-orang yang senantiasa menyiapkan diri untuk masa depan Islam. Kami bukanlah orang yang suka berleha-leha, minimalis dan loyo. Kami senantiasa bertebaran di dalam kehidupan, melakukan eksperimen yang terencana, dan kami adalah orang-orang progressif yang bebas dari kejumudan, karena kami memandang bahwa kehidupan ini adalah tempat untuk belajar, agar kami dan para penerus kami menjadi perebut kemenangan yang hanya akan kami persembahkan untuk Islam.

Kami adalah ilmuwan yang tajam analisisnya, pemuda yang kritis terhadap kebatilan, politisi yang piawai mengalahkan muslihat musuh dan yang piawai dalam memperjuangkan kepentingan umat, seorang pejuang di siang hari dan rahib di malam hari, pemimpin yang bermoral, teguh pada prinsip dan mampu mentransformasikan masyarakat, guru yang mampu memberikan kepahaman dan teladan, sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang, relawan yang mampu memecahkan masalah sosial, warga yang ramah kepada masyarakatnya dan responsif terhadap masalah mereka, manajer yang efektif dan efisien, prajurit yang gagah berani dan pintar bersiasat, prajurit, diplomat yang terampil berdialog, piawai berwacana, luas pergaulannya, percaya diri yang tinggi, semangat yang berkobar tinggi.

————————————–

Kredo Gerakan KAMMI, merupakan cara bagaimana KAMMI memandang dirinya sendiri. Seingat ana Kredo ini baru ditetapkan ketika Muktamar di Samarinda Tahun 2004 (kebetulan ana sebagai peserta di sana, utusan dari KAMMI Daerah Malang).

Cara pandang terhadap diri sendiri (Kredo) akan sangat berharga dan penting bagi perjalanan seseorang dan juga sebuah organisasi. Dia adalah sebuah konsep positive thinking / husnu zhan / berbaik sangka  yang mengantarkan kepada sikap optimisme dan semangat. Ketika cara pandang kita terhadap diri kita sendiri ini baik, maka InsyaAllah akan ada hasil yang baik pula.  Allah berfirman dalam hadits qudsi : Ana ‘inda zhanni ‘abdi ( Aku seperti apa yang diprasangkakan hambaku ).

Makanya ana ingin memulai tulisan ini dengan mengutip Kredo Gerakan ini diawalnya. Kredo Gerakan yang pernah membuat merinding tubuh dan membakar semangat ana ketika Muktamar 2004, dan selalu seperti itu ketika  membacanya . . . (Berterima kasihlah pada orang-orang yang mengkonsepnya : seingat ana ini konsep berasal dari KAMMI Yogyakarta).

Memulai dari Kredo inilah ana ingin mengajak  kawan-kawan di Barabai untuk terus bersama-sama bergerak dan berkreasi serta sekaligus membangun mimpi, entah dia sudah demesioner (mantan pengurus), apakah dia sudah berkeluarga atau belum, lebih khusus kepada kader KAMMI Barabai yang masih aktif, apalgi yang menjadi pengurus di Periode 2012-2013 ini.

Tulisan ini dibuat beberapa hari setelah diadakannya Musyawarah Komisariat VII KAMMI Barabai, yang telah menghasilkan kebijakan umum (MPO dan GBHO) serta Ketua Baru yaitu Akhina M. Rizki Fauzan (Periode 2012-2013) menggantikan Akhina Jumrain (Periode 2011-2012).  Tulisan ini hanya ingin menyampaikan Semangat Baru dalam Membangun Mimpi KAMMI Barabai, dan ingin mengatakan bahwa Kita Bisa . . .Kalau Kita Bekerja Keras Bersama-Sama. Dan Tulisan ini juga merupakan ucapan Selamat Datang di Dunia Aktifis bagi para Pengurus Baru ….!!

————————————–

Barabai sebagai Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah  secara geografis memiliki letak yang strategis, karena berada di tengah-tengah antara Kabupaten tetangga, yang kita kenal dengan sebutan Banua Anam. Dengan alasan letak yang strategis inilah distribusi barang dagang juga bersentral dari Barabai, makanya kita lihat banyak gudang-gudang produk yang berada di Barabai.

Barabai juga memiliki nilai budaya yang sarat dan kental nilai religius keislamannya. Banyaknya pondok pesantren, maraknya pengajian dan taklim dan  gaya hidup dan social masyarakatnya, semuanya menjadi bukti nyata nilai budaya Islam itu tumbuh dan besar.

Dilain pihak ada beberapa Kampus yang berdiri di Barabai, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam – STAI Al Washiliyyah Barabai, Akademi Kebidanan, dan juga pendidikan jarak jauh yang ada di Barabai seperti STIKIP, Universitas Terbuka dll, yang mana dengan tumbuhnya Kampus ini  secara otomatis membuat rumah bagi kegiatan mahasiswa, salah satunya adalah KAMMI.

Dari sini sebenarnya potensi untuk KAMMI berkembang dan maju menjadi sangat memungkinkan dan mendukung. Walaupun memang harus tetap diakui bahwa selama ini KAMMI Barabai masih terpusat dengan lingkup STAI saja. Tapi kalau ana pikir ini sudah luar biasa, karena pihak STAI sendiri memberikan kebebasan dan dukungan kepada Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK) seperti KAMMI untuk berkembang. Berbanding terbalik dengan pengalaman ana ketika di UMM, yang mana pihak kampus mengekang OMEK untuk tumbuh dan melarang OMEK mengadakan acara di dalam kampus kecuali IMM. Sehingga KAMMI dan OMEK yang lain tidak dapat memakai/meminjam/menyewa fasilitas kampus untuk kegiatannya.

KAMMI Barabai merupakan pelopor dan Komisariat pertama yang ada di Banua Anam (sekarang katanya juga sudah ada di Amuntai). Dan ini seharusnya menjadi cambuk untuk kita agar terus optimis dan semangat dalam membangun dan mencapai mimpi besar kita.

Pada intinya, banyak peluang yang mendukung KAMMI untuk berkembang pesat di Barabai, kalaupun ada hambatan itu paling itu hanyalah, sikap hedonisme, apatis dan study oriented  dari kalangan mahasiswa yang membuat mereka enggan masuk ke KAMMI, atau juga karena kita kalah berlomba (fastabiqul khairat)  dengan kawan-kawan di HMI, PMII dan Himmah Barabai. Dan seharusnya semua hambatan ini menjadi tantangan yang menambah semangat kita untuk bisa menghadapinya.

Nah kalo masalah eksternal tidak terlalu menjadi masalah, sekarang tinggal masalah internal. Dan masalah internal ini menurut ana selalu masalah klasik dan selalu berulang ulang di setiap sejarah, seperti : minimnya kader, rendahnya semangat dan militansi, manajemen dan kepemimpinan yang lemah, minimnya dana, komunikasi pengurus yang putus, futur,  kualitas kader yang rendah, fasilitas komisariat yang kurang mendukung, salah paham antar pengurus, dsb . . .

Menurut ana paling tidak ini bisa diminimalisir dengan dua obat, yaitu : Soliditas Kader dan Kaderisasi. Dua hal ini menurut ana mutlak untuk dimiliki sebuah organisasi gerakan, apalagi yang berorientasi sebagai gerakan kader. Soliditas Kader dan Kaderisasi merupakan dua hal yang masih sangat absurd kalau tidak dirinci dalam sebuah agenda taktis untuk mencapainya.

Dalam konteks KAMMI secara umum dan lebih khusus KAMMI Barabai dua hal di atas dapat sana jabarkan secara singkat, dan coba lebik praktis sebagai berikut :

Soliditas Kader

Soliditas menurut ana menjadi syarat utama untuk bergeraknya sebuah organisasi, akan sangat sulit membayangkan ketika organisasi kehilangan soliditas, karena ketika  soliditas hilang maka hanya akan tertinggal  kerenggapan, kesalah pahaman dan prasangka-prasangka dan kadang semuanya sangat  bersifat individual. Menurut ana Soliditas Kader ini bisa terealisasi dengan beberapa hal.

  1. Kepemimpinan Yang Kuat

Pemimpin dalam hal ini Ketua Komisariat harus bisa menjadi pemersatu, penengah, dan jangan sampai menjadi sumber permasalahan itu sendiri. Karena hal inilah maka seorang ketua dituntut menjadi seorang yang sabar, tidak kesusu dan tenang.  Kepemimpinan yang Kuat bukan sekedar di level Ketua, tapi juga level dibawahnya terutama Sekretaris, Bendahara dan Ketua Bidang/Departemen. Ada beberapa langkah taktis yang dapat dilakukan

  • Syura rutin Pengurus (Baik itu Pengurus Inti ataupun juga Harian). Yang namanya rutin maka harus dijadwal apakah setiap minggu, dwi minggu atau bulanan.
  • Harus dijadwalkan Kegiatan yang bersifat murni refresh bagi seluruh pengurus. Seperti diskusi santai, rujak party, out bond, rihlah dll.
  • Menghdiupkan budaya saling menasehati dan berlapang ada dalam menerima nasehat.
  1. Mimpi-Mimpi Yang Jelas

Ketika seseorang atau organisasi memiliki target yang jelas dan terukur maka akan lebih mudah mendapatkan soliditas, asalkan mimpi dan target itu dipahamai dan diyakini oleh mereka. Lihat saja para pendayung perahu naga, mereka solid dalam satu gerak untuk mencapai garis finish, hal ini terjadi karena finish mereka sudah jelas dan mereka tahu berapa jarak mereka. Agar memperjelas mimpi ini setidaknya ada beberapa langkah yang bisa diambil KAMMI Barabai  :

  • Secepatnya membentuk kepengurusan (Kabinet 2012-2013) dan mempersiapkan dan melaksanakan  Musyawarah Kerja Komisariat.
  • Secepatnya membuat Rencana Kerja dengan jelas, terukur dan kuantitatif. Maksud ana jangan sampai sebuah Program hanya sebatas mempunyai target Terlaksana, tapi harus ada ukuran yang bisa diukur seperti angka (kuantitatif). Misal : program DM 1 (rekruitmen) target selama setahun 40 orang.  Penggalanagn Dana, target  300 ribu per bulan, Diskusi Kebijakan Publik 12 kali dalam setahun. Dst . . . semuanya harus ada angkanya dan angka inilah yang seharusnya dievaluasi ketika Musyawarah Komisariat, bukan hanya sebatas terlaksana atau tidak.
  • Dalam membangun mimpi KAMMI Barabai menurut ana tidak cukup hanya dalam hitungan 1 Tahun Kedepan. Kita seharusnya sudah punya Blue Print / Grand Design tentang KAMMI Barabai 5 Tahun Ke Depan. Dan target mimpi ini harus dirinci dalam setiap tahunnya. Pada Tahun berapakah kita  menargetkan  untuk mencapai mimpi seperti ini : punya kader aktif sebanyak 50 orang, punya Halaqah KAMMI sebanyak  5 Halaqah, mempunyai usaha mandiri (yang dikelola KAMMI) dengan pemasukan 300 ribu / bulan, memliki komisariat yang refresentatif, Kader KAMMI menjadi Ketua BEM, dst

Mimpi-mimpi Besar KAMMI harus kita bayangkan, kita tulis, kita sepakati dan kita perjuangkan, mungkin bukan kita yang akan meraihnya, mungkin adek-adek kita yang 5 tahun akan datang . . . Namun itulah mimpi, dia arahan jelas untuk kita bisa bersatu dan terus semangat menggapainya.

3.  Optimalisasi  Demisioner dan Mantan Pengurus.

Alat perekat dalam organisasi  yang cukup potensial adalah tokoh. Maka untuk mencapai soliditas itu perlu melibatkan sebanyak-banyaknya Demisioner dan Mantan Pengurus, jangan sampai mereka hilang tanpa jejak. Selayaknya akan sangat banyak potensi yang bisa mereka berikan dan paling tidak bisa memberikan rasa soliditas itu.

  • Silaturrahmi pengurus Komsat ke rumah para Demisioner dan Mantan Pengurus dan /atau :
  • Adakan agenda Silaturrahmi /Reuni Akbar KAMMI Barabai dari seluruh generasi.
  • Seharusnya ada kontribusi dari para  Demisioner dan Mantan Pengurus untuk KAMMI, baik berupa pemikiran, saran dan perhatian, apalagi kalau berbentuk materi dsb.

Kaderisasi

Kaderisasi merupakan ujung tombak dan  hulu dari segalanya. Coba kit abaca Visi Misi KAMMI :

Visi  : Wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia. 3 Misi Pertamanya dari 5 Misi KAMMI berkenaan tentang kaderisasi, yaitu : Membina keislaman, keimanan, dan ketaqwaan mahasiswa muslim Indonesia. // Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik mahasiswa. // Mencerahkan dan meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang rabbani, madani, adil, dan sejahtera.

Kalau kita bicara kaderisasi maka paling tidak dia memiliki tujuan untuk mencapai Big Quantity dan Best Quality (Jumlah Kader yang Banyak dengan Kualitas yang Terbaik). Inilah inti dari kaderisasi ini. Makanya Permasalahan internal akan sangat mudah terselesaikan ketika Kaderisasi ini sudah mapan, apalagi dengan Konsep KAMMI tentang Muslim Negarawan, maka seluruh kader KAMMI juga membutuhkan yang namanya kompetensi. Maka dalam hal inilah sangat diperlukan yang namanya agenda : to raise the quantity- pertambahan jumlah, to develop the quality- peningkatan kualitas dan  to build the competency- pembangunan kompetensi
Untuk tindakan aplikatif  dalam konteks kaderisasi ini tidak ana tuliskan disini, mungkin akan disampain di tempat yang lebih tepat dan yang seharusnya, karena hal ini akan sangat berkaitan dengan dapur organisasi KAMMI.

Mudah2an tulisan ini bermamfaat  dan menjadi bahan diskusi kita bersama di Barabai. Ana selaku orang yang mencintai organisasi ini, sangat berharap akan ada semangat baru dalam Membangun Cita-Cita Besar KAMMI Barabai.

Dan tentunya, karena tulisan ini bukanlah karya ilmiah dan sejenisnya dan ditulis disela kesibukan kantor dan rumah, maka ana meminta maaf kepada para kader KAMMI di Barabai secara khusus dan yang lainnya secara umum ketika banyak hal yang tidak sewajarnya.

Salam Muslin Negarawan.

About aviv

Pemerhati Sosial Politik Keagamaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, H. Muhammad Afif Bizri, SHI, SH, M.Hum, lahir di Kandangan pada 12 Oktober 1981. Menimba ilmu sejak TK sampai MTsN di Kota Kandangan, lalu melanjutkan di Madrasah Aliyah Keagamaan Negeri (MAKN) Martapura lulus tahun 2000 lalu Kuliah S1 dan S2 di Malang, Jawa Timur. Sejak dari awal suka berkecimpung dalam dunia organisasi, semasa SD - MTsN aktif di OSIS dan Pramuka. Mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) 1996 di Cibubur, Wakil Ketua OSIS ketika MTsN, dan pengurus inti di OSIS ketika dijenjang aliyah. Ketika Mahasiswa sempat aktif di beberapa organisasi seperti LDK, SKI, BEM Universitas, Senat, PAHAM dan KAMMI. Sekarang menjadi Abdi Negara dan Masyarakat di Pemerintah Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, berdomisili di Hulu Sungai Selatan, Kal Sel menikah dengan seorang perempuan bernama Mahmudach, S.ST. Bersama sama merajut tali kehidupan menuju Ridha Ilahy. Sekrang sudah dikarunia 4 orang anak, Muhammad Faiz Al Fatih, Muhammad Aqsha Ash Shiddiq, Muhammad Thoriq Az Ziyad dan Muhammad Hammas Al Izzat Lihat semua pos milik aviv

Tinggalkan komentar